Ronggeng

0
Fenomena penari perempuan sebagai magnet penarik dalam tradisi kesenian rakyat ini ternyata merupakan fenomena seni yang luas. Tidak hanya di Jawa Timur, tapi juga di Jawa Tengah, Yogyakarta, maupun di Tatar Sunda (Jawa Barat). Tidak menutup kemungkinan juga ada di luar Jawa dan bahkan di negeri-negeri lainya. Kata para ahli, tubuh perempuan memang lebih "komersial" dibanding laki-laki. Dalam bahasa yang lain, laki-laki lebih mudah ditarik perhatianya dengan menampakkan tekstur tubuh perempuan secara lebih terbuka.

Sebutan paling populer untuk penari perempuan atau ledhek tadi adalah "si penari ronggeng" atau waranggana. Entah bagaimana sejarah muncul dan berkembangnya ronggeng tersebut, ahli sejarah seni tentu lebih tahu. Akan tetapi, satu fenomena seragam yang apabila terdengar kata ronggeng di telinga khalayak, maka yang muncul adalah citra dan cerita negatif tentangnya.